WELCOME in Tekadmu.blogspot.com...

Join The Community

Search

Senin, 24 Januari 2011

Ringkasan Novel 20-an sampe 66-an hanya buat kamu

NOVEL ANGKATAN 20-AN : AZAB DAN SENGSARA
Karya : Merari Siregar
Penerbit : Balai Pustaka, terbitan XVII, 2000
Angkatan : 20-An
Setelah 3 bulan Aminu’ddin berada di Medan, dia mengirimkan surat kepada Mariamin memberitahukan kalau dia sudah mendapat pekerjaan, Mariamin pun membalas surat dari Aminu’ddin tersebut.
Mariamin sangat bahagia menerima surat dari Aminu’ddin yang isinya menyuruh Mariamin untuk berkemas karena Aminu’ddin telah mengirim surat kepada orangtuanya untuk datang ke rumah Mariamin dan mengambil dia menjadi istrinya serta mengantarkannya ke Medan. Tetapi ayah Aminu’ddin tidak menyetujui permintaan putranya itu, biarpun istrinya membujuknya supaya memenuhi permintaan Aminu’ddin.
Mariamin sudah mempersiapkan jamuan untuk menyambut kedatangan orang tua Aminu’ddin. Akan tetapi yang ditunggu tidak kunjung datang, malah yang datang adalah surat permintaan maaf dari Aminu’ddin. Dalam surat itu memberitahukan kalau kedua orang tua nya sudah berada di Medan dengan membawa gadis lain sebagai calon istrinya. Aminuddin sangat kecewa dan hatinya hancur tetapi dia tidak bisa menolak karena tidak ingin mempermalukan orang tuanya dan dia tidak mau durhaka pada orangtua
Mariamin gadis yang solehah itu menerima maaf Aminu’ddin, dia menerima semuanya sebagai nasibnya dan harapannya untuk keluar dari kesengsaraan pun sudah pudar.
Setelah dua tahun lamanya Mariamin pun menikah dengan orang yang belum dikenalnya, pria itu bernama Kasibun. Usia Kasibun agak tua, tidak tampan dan dia pintar dalam tipu daya, selain itu dia juga mengidap penyakit mematikan yang mudah menular pada pasangannya.
Aminu’ddin mengunjungi Mariamin di rumah suaminya ketika itu suaminya sedang bekerja di kantor. Kasibun sangat marah setelah dia mengetahui kedatangan Aminu’ddin apalagi ketika Mariamin menolak berhubungan suami-istri. Suaminya yang bengis itu tidak segan-segan menamparnya, memukulnya dan berbagai penyiksaan lainnya.
Akhirnya karena dia sudah tidak tahan lagi Mariamin melaporkan perbuatan suaminya itu pada polisi. Sampai akhirnya mereka bercerai. Kesudahannya Mariamin terpaksa Pulang ke negrinya membawa nama yang kurang baik, membawa malu, menambah azab dan sengsara yang bersarang di rumah kecil yang di pinggir sungai Sipirok.
Hidup Mariamin sudah habis dan kesengsaraannya di dunia sudah berkesudahan. Azab dan Sengsara dunia ini sudah tinggal di atas bumi, berkubur dengan jazad badan yang kasar itu.

NOVEL ANGKATAN 20-AN :Siti Nurbaya
Siti Nurbaya ( Kasih Tak Sampai )
Pengarang : Marah Rusli
Tema :KAWIN PAKSA
Tahun Terbit : 1992
Pelaku :
• Siti Nurbaya,
• Samsulbahri,
• Datuk Maringgih,
• Baginda Sulaiman dan,
• Sultan Mahmud.
Sinopsis :
Ibunya meninggal saat Siti Nurbaya masih anak-anak, maka bisa dikatakan itulah titik awal penderitaan hidupnya. Sejak saat itu hingga dewasa dan mengerti cinta ia hanya hidup bersama Baginda Sulaiman, ayah yang sangat disayanginya. Ayahnya adalah seorang pedagang yang terkemuka di kota Padang. Sebagian modal usahanya merupakan uang pinjaman dari seorang rentenir bernama Datuk Maringgih.
Pada mulanya usaha perdagangan Baginda Sulaiman mendapat kemajuan pesat. Hal itu tidak dikehendaki oleh rentenir seperti Datuk Maringgih. Maka untuk melampiaskan keserakahannya Datuk Maringgih menyuruh kaki tangannya membakar semua kios milik Baginda Sulaiman. Dengan demikian hancurlah usaha Baginda Sulaiman. Ia jatuh miskin dan tak sanggup membayar hutang-hutangnya pada Datuk Maringgih. Dan inilah kesempatan yang dinanti-nantikannya. Datuk Maringgih mendesak Baginda Sulaiman yang sudah tak berdaya agar melunasi semua hutangnya. Boleh hutang tersebut dapat dianggap lunas, asalkan Baginda Sulaiman mau menyerahkan Siti Nurbaya, puterinya, kepada Datuk Maringgih.
Menghadapi kenyataan seperti itu Baginda Sulaiman yang memang sudah tak sanggup lagi membayar hutang-hutangnya tidak menemukan pilihan lain selain yang ditawarkan oleh Datuk Maringgih.
Siti Nurbaya menangis menghadapi kenyataan bahwa dirinya yang cantik dan muda belia harus menikah dengan Datuk Maringgih yang tua bangka dan berkulit kasar seprti kulit katak. Lebih sedih lagi ketika ia teringat Samsulbahri, kekasihnya yang sedang sekolah di stovia, Jakarta. Sungguh berat memang, namun demi keselamatan dan kebahagiaan ayahandanya ia mau mengorbankan kehormatan dirinya .
Samsulbahri yang berada di Jakata mengetahui peristiwa yang terjadi di desanya, terlebih karena Siti Nurbaya mengirimkan surat yang menceritakan tentang nasib yang dialami keluarganya.
Pada suatu hari ketika Samsulbahri dalam liburan kembali ke Padang, ia dapat bertemu empat mata dengan Siti Nurbaya yang telah resmi menjadi istri Datuk Maringgih. Pertemuan itu diketahui oleh Datuk Maringgih sehingga terjadi keributan. Teriakan Siti Nurbaya terdengar oleh ayahnya yang tengah terbaring karena sakit keras. Baginda Sulaiman berusaha bangkit, tetapi akhirnya jatuh tersungkur dan menghembuskan nafas terakhir.
Mendengar itu, ayah Samsulbahri yaitu Sultan Mahmud yang kebetulan menjadi penghulu kota Padang, malu atas perbuatan anaknya. Sehingga Samsulbahri harus kembali ke Jakarta dan ia benrjanji untuk tidak kembali lagi kepada keluargannya di Padang. Datuk Maringgih juga tidak tinggal diam, karena Siti Nurbaya diusirnya.
Siti Nurbaya yang mendengar bahwa kekasihnya diusir orang tuanya, timbul niatnya untuk pergi menyusul Samsulbahri ke Jakarta. Tetapi niatnya itu diketahui oleh kaki tangan Datuk Maringih. Karena itu dengan siasat dan fitnahnya, Datuk Maringgih dengan bantuan kaki tangannya dapat memaksa Siti Nurbaya kembali dengan perantaraan polisi.
Tak lama kemudian Siti Nurbaya meninggal dunia karena memakan lemang beracun yang sengaja diberikan oleh kaki tangan Datuk Maringgih. Kematian Siti Nurbaya itu terdengar oleh Samsulbahri sehingga ia menjadi putus asa dan mencoba melakukan bunuh diri. Akan tetapi mujurlah karena ia tak meninggal. Sejak saat itu Samsulbahri tidak meneruskan sekolahnya dan memasuki dinas militer.
Sepuluh tahun kemudian, dikisahkan dikota Padang sering terjadi huru-hara dan tindak kejahatan akibat ulah Datuk Maringgih dan orang-orangnya. Samsulbahri yang telah berpangkat Letnan dikirim untuk melakukan pengamanan. Samsulbahri yang mengubah namanya menjadi Letnan Mas segera menyerbu kota Padang. Ketika bertemu dengan Datuk Maringgih dalam suatu keributan tanpa berpikir panjang lagi Samsulbahri menembaknya. Datuk Maringgih jatuh tersungkur, namun sebelum tewas ia sempat membacok kepala Samsulbahri dengan parangnya.
Samsulbahri alias Letnan Mas segera dilarikan ke rumah sakit. Pada saat-saat terakhir menjelang ajalnya, ia meminta dipertemukan dengan ayahandanya. Tetapi ajal lebih dulu merenggut sebelum Samsulbahri sempat bertemu dengan orangtuanya. Membaca roman Siti Nurbaya kita diajak mengikuti liku-liku kehidupan masyarakat Padang pada masa itu, khususnya kisah cinta yang tak kunjung padam dari sepasang anak manusia, Siti Nurbaya dan Samsulbahri.
Pengarang, dalam hal ini Marah Rusli sebagai pemuda terpelajar memiliki pemikiran jauh lebih maju daripada masyarakat disekitarnya. Ia telah mengenal tata cara hidup dan kebudayaan asing yang sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap jiwanya. Dari dasar itu timbul gejolak pemberontak ingin menerobos adapt lama yang mengungkung dengan ketat dan dianggap oleh Marah Rusli sebagai sesuatu yang tidak perlu terjadi

Novel tahuan 30-an :Salah Asuhan
Abdul Muis
Tokoh :
Hanafi
Corrie de bussy.
Rapiah
Hanafi tinggal bersama ibunya,karena ayahnya sudah meninggal dunia.Cita-cita ibu hanafi begtu besar untuk menyekolahkan anaknya.Di sekolah........... Hanafi berkenalan dengan seorang gadis keturunan Indonesia Perancis bernama Corrie de bussy.
Selanjutnya Hanafi di sekolahkan ibunya ke Jakarta, dan tinggal di rumah seorang warga Belanda,dengan maksud agar Hanafi menjadi orang terhormat setingkat dengan orang-orang Eropa.Di Jakarta Hanafi bertemu lagi dengan Corrie.pertemuan itulah yang membuat hanafi ingin menjadikan Corrie sebagai istrinya.Bahkan Hanafi mengajukan kewargaan negaranya untuk setingkat dengan orang-orang Eropa.Hubungan keduanya banyak ditentang oleh masyarakat karena tidak sederajat.Karena suatu peristiwa yang dianggap Corrie tidak sopan maka Dia pun meninggalkan Hanafi.
Sepeninggal Corrie Hanafi merasa kesepian,atas desakan ibunya Hanafi dipaksa untuk mengawini Rafiah,karena orang tua Rafialah yang membiayai Hanafi sekolah di Jakarta. Hanafi menerima saran ibunya walaupun dalam keadaan terpaksa.Dari perkawinannya denga Rafiah Hanafi dikaruniai seorang anak bernama Syafii.
Walaupun Hanafi sudah berumah tangga dan mempunyai anak,namun pergaulannya dengan istri dan anaknya renggang juga.Oleh Hanafi,istrinya hanya dianggap sebagai pembantu saja, sedangkan kepada anaknya Ia tidak pernah menyanyanginya.
Pada suatu hari tatkala Hanafi duduk bercakap-cakap dengan ibunya,tiba-tiba seekor anjing gila dan menggigit Hanafi.Dokter menyarankan agar Hanafi harus dikirim ke Jakarta untuk diobati.Setelah sembuh pengobatannya di Jakarta,Hanafi tidak ingin pulang ke Minangkabau.Suatu sore ketika berjalan-jalan dia bertemu dengan Corrie yang baru pulang dari les piano.Di Jakarta pengakuan hak Hanafi sebagai bangsa Eropa dikabulkan.Sejak saat itulah keinginan Hanafi memiliki Corrie sebagai istrinya semakin kuat.
Corrie pada saat sekolah di Jakarta, ayahnya meninggal dunia.Karena kesedihannya,ia menjadi malas belajar yang pada akhirnya ia tidak naik kelas.Pada suatu petang Hanafi dating ke rumah Corrie, karena sudah diakui hak persamaannya, Hanafi berniat menikahi Corrie.Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Hanafi menikahi Corrie menjadi istrinya.
Sejak menikah mereka diajuhi oleh teman-temannya, mereka menganggap bahwa pernikahan tersebut tidak sederajat.
Atas hasutan nyonya Hansen tetangganya , melihat Corrie istrinya memakai kalung berlian maka Hanafi merasa cemburu.Hanafi menganggap bahwa kalung yang dipakai Corrie merupakan pemberian lelaki lain.Terjadilah pertengkaran. Akhirnya Corrie meninggalkan rumah dan berpisah dari Hanafi.
Nasib Corrie kurang beruntung.Setiap mendapatkan ekerjaan ada saja yang menghasutnya, sehingga ia selalu dikeluarkan dari pekerjaannya.Atas jasa baik seorang bernama Vann Dammen akhirnya Corrie dibawa ke Semarang.
Sepeninggal Corrie Hanafi merasa bersalah.Ternyata corrie memang tidak bersalah.Kini Hanafi merasa menyesal.Pada suatu saat Van Dammen member kabar kepada Hanafi bahwa Corrie yang tinggal di Semarang diserang penyakit kolera. Seketika itu juga Hanafi pergi ke Semarang untuk menemui istrinya. Tetapi malang, setelah bertemu akhirnya Corrie meninggal dunia.
Setelah mengemasi barang-barang yang ada di Jakarta, Hanafi beramksud pulang ke Minangkabau.Atas saran ibunya,Hanafi disuruh kembali kepada Rafiah bekas istrinya yang terdahulu. Tetapi Hanafi menolaknya deagan alasan bahwa cinta pertamanya hanya kepada Corrie dan tidak dapat dilenyapkan.Karena putus asa Hanafi menelan empt butir sublimat yang menyebabkan ia muntah darah, dan pada akhirnya meninggal dunia.

Novel angkatan ' 66
Judul : Pada sebuah Kapal
Karangan : NH. Dini
Cetakan : Kedua, Tahun 1988
Tema
Perselingkuhan yang disebabkan oleh ketidakharmonisan dalam rumah tangga dan ketegaran dalam menghadapi semua masalah.
Penokohan
a. Sri : penuh semangat, tegar, keras kepala, sabar.
b. Michel : sabar, penyayang.
c. Saputro : sabar, penyayang.
d. Charles : pemarah, pelit, egois.
e. Sutopo : perhatian, suka menasehati.
f. Carl : baik hati, sedikit sombong
Tahapan Akhir
Sri menyadari bahwa dia dan Michel terikat oleh pasangan masing – masing. Apalagi Michel adalah seorang pelaut ang sering jauh darikeluarga, di pasti sering bertemu dengan perempuan – perempuan dari berbagai negara yang mungkin saja menarik hatinya. Walaupun Michel harus mengkhianati cintanya, tapi Sri akan selalu mencintai Michel
.

0 komentar:

Posting Komentar